Sabtu, 11 Juni 2011

Ledakan Jepang Bukan Ledakan Nuklir

Badan Pengawas Tenaga Nuklir meminta masyarakat Indonesia tidak terlalu khawatir atas ledakan reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima di Jepang. Demikian juga dikatakan Djarot Sulistio Wisnubroto, Deputi Teknik Daur Bahan Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), dan ahli nuklir Iwan Kurniawan.

"Ledakan ini (Fukushima) bukan ledakan nuklir. Ledakan hidrogen," jelas Djarot dalam dialog Metro Siang yang dipandu Gadiza Fauzi di Studio Metro TV, Selasa (15/3) siang.

Djarot mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan pihak Jepang, melalui Kedutaan RI di Tokyo, untuk meminta informasi terkini mengenai bencana gempa dan tsunami serta ledakan reaktor di PLTN Fukushima. Soal ledakan di Fukushima, sejauh ini, Pemerintah Jepang masih menjamin atas keamanan Fukushima. Sebab, ledakan di Fukushima masih dalam kategori level 4, bersikap bahaya lokal saja.

"Lain dengan Chernobyl, level 7, level majority accident. Kalau ini adalah 4, artinya hanya menyangkut dampak-dampak lokal saja," tambah Djarot.

Karena itu, pada kesempatan ini, Djarot memastikan bahwa berita pesan singkat (SMS) yang beredar di masyarakat Indonesia bahwa ada dampak buruk dari ledakan Fukushima, itu kabar tidak benar. Pemerintah Jepang masih mengatakan kondisi level 4, itu artinya Pemerintah Nageri Sakura menjamin tidak dampak ledakan ke Indonesia.

Imbauan agar masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir atas insiden Fukushima pun diungkapkan Iwan Kurniawan. Menurut Iwan, kecil sekali radiasi dari Fukushima bakal sampai ke Indonesia. Yang lebih khawatir justru masyarakat China dan Rusia karena arah angin dari Jepang, menuju ke wilayah mereka.

Namun, Iwan keberatan dengan penjaminan pemerintah atas bahaya radiasi. Menurut Iwan, radiasi tetap berjalan dan mengancam kehidupan manusia di mana saja. Jika disebutkan bahwa ledakan itu hanya hidrogen, tapi itu diyakini dibarengi dengan keluarnya unsur kimia berbahaya, cesium dan yodium.

"Tapi bahwa janji pemerintah akan melindungi warganya kalau dia (radiasi nuklir) datang, gimana caranya? Orang wedhus gembel (abu vulkanik Gunung Merapi) aja nggak bisa dilindungi warganya," sindir Iwan.

Di sisi lain, Djarot juga menegaskan bahwa ledakan Fukushima sangat berbeda dengan ledakan bom atom atau nuklir. Kandungan uranium bom atom lebih besar daripada kandungan uranium Fukushima yang dibatasi. Dan ledakan bom atom dilepas begitu saja, sementara Fukushima dalam pengontrolan,,, *_*...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar